SEBUAH NAMA
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Nama
merupakan sebuah simbol atau kesan pertama yang dapat dilihat dan diingat oleh
semua orang. Begitu juga dalam dunia pendidikan sebuah nama masih dianggap
sangat penting dalam memilih lembaga untuk jenjang pendidikan.
Jenjang
sekolah dasar, sekolah menengah pertama / atas sampai pada tingkat perguruan
tinggi masih condong pada lembaga yang berlabel Negeri, banyak orang tua
berbondong – bondong mendaftarkan anaknya. Dengan segala cara para orangtua
menginginkan anaknya untuk dapat masuk pada sekolah yang diinginkan. Pola pikir
yang seperti ini yang seharusnya sudah mulai diubah, bahwa sekolah Negeri bukan
satu – satunya jalan untuk menempuh pendidikan bagi anak – anak. Sering saya
mendengar suara – suara yang sebenarnya berisi gurauan akan tetapi kata – kata
tersebut sebenarnya dapat menimbulkan kecemburuan sosial seperti “ negeri
itu anaknya pinter – pinter dan swasta itu anaknya nakal – nakal”.
Kalau dilihat dari latar belakang pengajarnya pada sekolah swasta maupun
Negeri sebagian besar merupakan lulusan
dari perguruan tinggi Negeri yang notabene merupakan lulusan – lulusan yang
berkualitas.
Perguruan tinggi Negeri
maupun Swasta yang ada seperti kota Malang dan sekitarnya juga diampu oleh
dosen – dosen yang berkualitas dan profesional, perguruan tinggi Swasta juga
banyak dibantu oleh dosen – dosen dari perguruan tinggi Negeri yang secara
logika kwalitas pendidikan yang didapat sama antara Swasta dengan Negeri, akan
tetapi hasil akhir berupa mahasiswa yang diluluskan masih ada yang kurang
memenuhi kompetensi sesuai dengan bidangnya terutama dunia pendidikan.
Timbul pertanyaan dari
pernyataan di atas “siapakah yang salah?”.pertanyaan tersebut seharusnya dapat membuat membuat
tenaga pendidik baik itu di sekolah ataupun perguruan tinggi untuk lebih berfikir
keras bagaimana mencetak lulusan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan
bidangnya terutama bidang pendidikan sehingga nantinya dapat meningkatkan
kwalitas pendidikan dan mengubah pola pikir masyarakat tentang dunia pendidikan
bahwa nama atau label Negeri – Swata itu sebenarnya sama dan jangan sampai ada
lagi kata – kata yang menyatakan “Negeri itu lebih naik dari swasta” dan mulailah timbul pemikiran bahwa “ Negeri
dan Swasta itu sama”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar