Senin, 06 Agustus 2012



SEBUAH NAMA 

DALAM DUNIA PENDIDIKAN







Nama merupakan sebuah simbol atau kesan pertama yang dapat dilihat dan diingat oleh semua orang. Begitu juga dalam dunia pendidikan sebuah nama masih dianggap sangat penting dalam memilih lembaga untuk jenjang pendidikan.
Jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama / atas sampai pada tingkat perguruan tinggi masih condong pada lembaga yang berlabel Negeri, banyak orang tua berbondong – bondong mendaftarkan anaknya. Dengan segala cara para orangtua menginginkan anaknya untuk dapat masuk pada sekolah yang diinginkan. Pola pikir yang seperti ini yang seharusnya sudah mulai diubah, bahwa sekolah Negeri bukan satu – satunya jalan untuk menempuh pendidikan bagi anak – anak. Sering saya mendengar suara – suara yang sebenarnya berisi gurauan akan tetapi kata – kata tersebut sebenarnya dapat menimbulkan kecemburuan sosial seperti “ negeri itu anaknya pinter – pinter dan swasta itu anaknya nakal – nakal”. Kalau dilihat dari latar belakang pengajarnya pada sekolah swasta maupun Negeri  sebagian besar merupakan lulusan dari perguruan tinggi Negeri yang notabene merupakan lulusan – lulusan yang berkualitas.
Perguruan tinggi Negeri maupun Swasta yang ada seperti kota Malang dan sekitarnya juga diampu oleh dosen – dosen yang berkualitas dan profesional, perguruan tinggi Swasta juga banyak dibantu oleh dosen – dosen dari perguruan tinggi Negeri yang secara logika kwalitas pendidikan yang didapat sama antara Swasta dengan Negeri, akan tetapi hasil akhir berupa mahasiswa yang diluluskan masih ada yang kurang memenuhi kompetensi sesuai dengan bidangnya terutama dunia pendidikan.
Timbul pertanyaan dari pernyataan di atas “siapakah yang salah?.pertanyaan tersebut seharusnya dapat membuat membuat tenaga pendidik baik itu di sekolah ataupun perguruan tinggi untuk lebih berfikir keras bagaimana mencetak lulusan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya terutama bidang pendidikan sehingga nantinya dapat meningkatkan kwalitas pendidikan dan mengubah pola pikir masyarakat tentang dunia pendidikan bahwa nama atau label Negeri – Swata itu sebenarnya sama dan jangan sampai ada lagi kata – kata yang menyatakan “Negeri itu lebih naik dari swasta dan mulailah timbul pemikiran bahwa “ Negeri dan Swasta itu sama”.